Kamis, 18 Februari 2021

Pembelajaran Yang bermakna Bagi Siswa

                                                 Pembelajaran Yang bermakna Bagi Siswa

“Mini Program Beda Itu Indah”

PGP-1-Kota Pontianak-Munawar -1.2-Aksi Nyata

 (CGP Kota Pontianak, Kalimantan Barat) 

Latar belakang Permasalahan

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia, dari tidak tau menjadi tau. Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) perlu ditanamkan pengetahuan dan pemahaman yang bermakna untuk membantu siswa lebih mudah menguasai pengetahuan yang lebih kompleks di jenjang pendidikan berikutnya. Dalam kehidupan sosial peserta didik perlu memahami makna dan konsep perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan memahami keberagaman ini diharapkan dapat memper erat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menanamkan konsep perbadaan suku, bangsa dan agama yang ada di Indonesia ini perlu adanya sebuah media belajar yang efektif. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan pernyataan Nurdin (2016:120) yang mengungkapkan “Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting bagi keberhasilan proses belajar dan pembelajaran”.

Media pembelajaran yang digunakan dalam menanamkan konsep perstuan dan kesatuan ini adalah komik. Komik merupakan buku penuh gambar sehingga selain untuk meningkatkan perhatian anak diharapkan media komik berbasis kearifan lokal akan membuat siswa lebih tertarik dalam belajar, karena komik yang digunakan mengandung tema lingkungannya sendiri yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa untuk lebih mencintai budayanya. Seperti yang diungkapkan Daryanto dalam artikel Saputro (2015) mengenai kelebihan komik sebagai media pembelajaran, yakni komik mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Dengan demikian, disamping meningkatkan minat belajar siswa, media komik sangat efektif dalam mentransfer nilai nilai kearifan lokal masyarakat sekitar melalui isinya.

 

Gambar 1.1 : Kerangka konsep Mini Program Berbeda itu Indah

Permasalahan pembelajaran yang dihadapai dalam aksi nyata saat ini adalah penanaman karakter toleransi dalam perbedaan di kelas. Karena pembeljaran saat ini lebih kepada pembelajaran mandiri sehingga media komik pembelajaran dinilai tepat dalam menanamkan toleransi dalam menghargai perbedaan. 


Gambar 1.2 : Pertanyaan yang diberikan guru di WAG

(Sumber belajar komik dapat diunduh pada link : https://library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/14336.pdf

 Langkah-langkah pembelajaran ketika melaksanakan pembelajaran dengan media komik ini adalah dengan media tnya jawab melalui aplikasi WhatsApp. Untuk durasi saat pelaksanaan pembelajaran ini adalah 3x35 menit (saat satu pertemuan). Adapun langkah-langkah pembelajaran yang saya lakukan adalah :

1.      Apersepsi dan literasi (15 Menit) di WhatsApp.

2.      Memberikan tugas membaca komik dan melampirkan pertnyaan terkait dengan isi bacaan terkait dengan tema perbedaan itu indah

3.      Setiap siswa memberikan tanggapan memalui WhatsApp pribadi guru

4. Penilaian dan umpan balik 

Gambar-gambar Jawaban Siswa dan tanggapan Guru saat Pembelajaran menggunakan komik: dapat dilihat pada link drive berikut ini : https://drive.google.com/file/d/18R29v3wgHP8ozc2UwTwNd7zZGk5Ii3k3/view?usp=sharing 

Langkah-langkah pembelajaran di atas adalah langkah umum yang penulis lakukan ketika memberikan pembelajaran komik melalui aplikasi WhatsApp. Beberapa tantangan berupa kehabisan kuota, jaringan yang tiak stabil terkadang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif.

Hasil belajar peserta didik dengan menggunakan komik ini adalah:

1.      Pemahaman peserta didik terhadap perbedaan menjadi lebih baik.

2.      Meningkatkan motivasi belajar peserta didik

3.      Melatih peserta didik dalam memahami bacaan

 Tantangan dalam melaksanakan perbaikan terkait dengan penggunaan komik ini adlaah:

1.      Membuat komik karya sendiri masih belum bisa dilakukan

2.      Kreatfitias guru dalam membuat komik perlu dilatih

3.      Perlu waktu untuk membentuk kreatifitas peserta didik dalam membuat komik dalam proses pembelajaran ini

Rencana perbaikan aksi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi materi yang dapat dijadikan komik untuk pembelajaran ke depan
  2. Mencari media / teknologi desain untuk membuat komik IT
  3. Menugaskan peserta didik untuk membuat komik sesuai dengan keinginannya.

DAFTAR RUJUKAN

Dewantara, K.H. (2009). Menuju Manusia Merdeka. Yogyakarta: Leutika

Dewantara, K.H. (1936). Dasar-dasar Pendidikan. Keluarga

Dewantara, K.H. (1928). Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak. Wasita, Jilid No.1 Oktober 1928

Hendry Thomas Simarmata dkk, (2017) Menghargai Perbedaan pendidikan Toleransi untuk Anak. Jakarta: PSIK-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Energi dan Macam-Macam Perubahan Energi di Sekitar Kita

Pengertian Energi Pengertian energi adalah kemampuan dalam melakukan usaha, yakni dengan cara membuat sesuatu berpindah dari tempat semula...