Rabu, 28 Oktober 2020

1.1..a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Nama CGP : PGP_Angkatan1_ Kota_Pontianak_ Munawar_Modul1.1.a.9

Pendidikan tidak lepas dengan adanya bimbingan dan pengajaran yang dilakuka oleh guru kepada peserta didik. Sesuai dengan Filosofil pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang dikenal dengan istilah Trilogi Pendidikan berbunyi “Ing Ngarso Sung Tullodho, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri handayani” yang artinya “di depan memberikan teladan, di tengah memberikan motivasi, di belakang memberikan dorongan atau membina”. Sejalan dengan Filosofi pendidikan tersebut lahirlah tujuan Negara Indonesia yang tercetus dalam alenia ke Empat pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonsia yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Gambar 1: Ki Hajar Dewantara 

Tujuan Negara Indonsia pada alenia ke-Empat pembukaan UUD 1945 tersebut kemudian termuat dalam UU Sistem Pendidikan Nasional yaitu UU No 20 tahun 2003. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Tujuan pendidikan di Indonesia tersebut sebenarnya telah diungkapkan oleh Ki Hajahar Dewantara (KHD) dalam beberapa pemikiran-pemikiran beliau ketika mendirikan taman Siswa. Pemikiran-pemikiran beliau masih sesuai dengan pendidikan Indonesia saat ini meskipun kita telah berada pada zaman revolusi Industri 4.0. Beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) yang bisa kita terapkan untuk pendidikan kita saat ini adalah sebagai berikut:

1.      Sendi Kodrat alam, Menurut KHD Sifat anak tidak lepas dari permainan dan keinginan yang merdeka. Usia emas anak adalah dimasa anak-anak belum mencapai akil balik yang menjadi dasar pembentukan karakternya di hari dewasa. Pembelajaran yang dilakukan dengan permainan dan memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih mudah diterima dan dipahami peserta didik.

2.      Sistem Among, Sistem among ialah Sistem pembelajaran yang membina peseta didik tampa paksaan dan mengembangakan Cipta, Karsa serta Rasa peserta didik.

3.      Pendidikan Budi Pekerti, Karakter baik adalah tujuan pendidikan yang sungguh mulia. Dengan terbnetuknya karakter peserta didik yang luhur diharapakan dapat membentuk generasi emas yang siap untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.

4.      Tripusat Pendidikan, lingkungan keluarga, Sekolah dan masyarakat adalah lingkungan yang membentuk karakteristik peserta didik. Ketiga lingkungan tersebut harus bersinergi untuk membentuk karakter peserta didik yang baik agar tercipta budi pekerti yang luhur.

5.      “Ing Ngarso Sung Tullodho, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri handayani” yang artinya “di depan memberikan teladan, di tengah memberikan motivasi, di belakang memberikan dorongan atau membina.

6.      Asas Trikon, yaitu; Konvergen (Tidak menutup diri dengan perkembangan dunia), Konsentrisn (Berpegang teguh pada Budaya Sendiri), kontinyu (Mengolah budaya secara berkesinambunga).

  Filosofi dari Ki Hajar Dewantara (KHD) di atas dapat dijadikan sebagai dasar berfikir untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional yang termuat dalam UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Saat ini fokus pendidikan di Indonesia adalah membentuk peserta didik yang cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila yang akan diterapkan tersebut terdiri atas enam nilai dasar karakter sebagai berikut:

1.      Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.      Berkebhinekaan Global

3.      Gotong Royong

4.      Mandiri

5.      Bernalar Kritis

6.      Kreatif

Kesimpulan dari pembelajaran modul 1.1. yang telah saya pelajari adalah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila kita perlu menerapkan Filosipi Ki Hajar Dewantara (KHD) dalam proses pendidikan saat ini.

Hal-hal yang dapat saya lakukan di kelas dan sekolah untuk menerapkan pemikiran KHD adalah sebagai berikut:

1. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. 

2. Merancang permainan dan lagu-lagu sederhana yang dapat diterapkan di kelas untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sebagai wujud dari asas Kodrat alam peserta didik yang senang bermain

3. Bekerjasama dengan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna guna mendukung proses penanaman karakter peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian Energi dan Macam-Macam Perubahan Energi di Sekitar Kita

Pengertian Energi Pengertian energi adalah kemampuan dalam melakukan usaha, yakni dengan cara membuat sesuatu berpindah dari tempat semula...